Sekali-kali lepaskan, lepaskanlah beban yang menggerayangi pikiranmu.
lelah, penat, marah, kecewa, sedih, dan mimpi mu yang kau harapkan menjadi nyata tak kunjung jua, biarlah, biarlah malam yang menenangkan.
Karena bukankah Allah menjadikan tidur sebagai tempat untuk beristirahat.
Kau boleh menangis sepuasmu sampai matamu bengkak, kau boleh merasa sedih, sedihlah sepuasmu sampai kau merasa bosan dengan kesedihan mu itu. Kau menangis kau sedih itu menandakan bahwa kau adalah manusia. Jangankan kita, nabi kita pun nabi Muhammad Saw pernah terpukul mengalami kesedihan yang amat sangat mendalam. Apakah wajar?
Tentu saja, beliau manusia seperti kita bisa sedih bisa menangis.
Namun, berjanjilah ketika fajar sudah datang dimana awal baru akan dimulai, anggaplah kau sedang menulis di buku yang baru. Tulislah, tulislah hal-hal yang indah anggaplah bahwa di waktu fajar kau terlahir kemabli.
Kau bukan lagi dirimu yang kemarin, kau bukan lagi dirimu yang mengatakan kalau "Hidup ku begini-begini saja", kau bukan lagi dirimu yang terus terpaku dengan masalalu. Katakan pada fajar tunjuk dia ke atap langit.
"Hey fajar!"
"Ini aku yang baru mari temani aku sampai aku bertemu denganmu di esok hari"
Berkawan lah dengan fajar bersinar lah bersama-sama. Kau bersinar dengan versimu fajar bersinar dengan versinya.
Sapalah cahaya matahari dan ajaklah dia untuk berjuang bersama kita.
jangan pernah merasa sendiri, karena Allah itu dekat amat dekat. Kau masih punya matahari, kau masih bintang, ku masih punya bulan, kau masih punya pepohonan, kah masih punya lautan lepas. Kau punya segalanya yang telah Allah ciptakan. Berkwanlah dengan mereka jika tidak ada lagi manusia yang mengagungkan nama-Nya. Sesungguhnya mereka tidak akan pernah ingkar.
Komentar
Posting Komentar