Saat itu musim panas baru saja dimulai. Sungguh, betapa ada banyak hal yang sudah aku rencanakan tentu saja aku rencanakan itu bersama ibu ku.
Sejak diperjalanan tak henti-henti nya aku menatap topi bundar buatan ku sendiri, aku buat itu saat musim dingin di saat seluruh rumah di selimuti perapian dengan asap mengepul di awan-awan lewat cerobong yang menengadah ke langit.
Aku membayangkan saat turun dari bus, aku melihat sosok wanita tua sedang duduk di pelataran rumah sambil menatap ke arah jalan menerka-nerka setiap orang yang turun "Apakah itu anaku?"
Namun, rupanya daun pohon murbei mengabari ku lewat daunya yang berguguran bahwa yang ku rindukan telah berpulang bertepatan dengan matahari terbenam.
Bumi yang ku injak seolah bergetar hebat kudapati seorang yang ku rindukan terpejam dengan tenang. Ku tatap topi bundar untuk ibu, ku letakan di atas meja.
"Ibu musim panas baru saja dimulai tapi ibu sudja berpulang" ucapku dalam hati
Ada sepucuk surat yang diletakan di samping foto masa kecilku. Isinya singkat.
"Kata Pamungkas"
Hazel terima kasih sudah menjadi anak ibu.
Sampai jumpa..
Komentar
Posting Komentar